Senin, 10 Agustus 2015

Sekilas Sejarah BULAN KITAB SUCI NASIONAL



Sekilas Sejarah BULAN KITAB SUCI NASIONAL thumbnail 


Bulan September biasanya, Gereja Katolik Indonesia memasuki Bulan Kitab Suci Nasional. Pimpinan Gereja menganjurkan umat Katolik menjadi lebih akrab dengan Kitab Suci dengan berbagai cara, sehingga dengan demikian umat semakin tangguh dan mendalam imannya daam menghadapi kerumitan dan kesulitan hidup dewasa ini.
Selintas Sejarah
Pada bulan September telah dikhususkan oleh Gereja Katolik Indonesa sebagai Bulan Kitab Suci Nasional. Di setiap keuskupan dilakukan berbagai kegiatan untuk mengisi bulan ini, mulai di lingkungan, wilayah, paroki, biara, maupun di kelompok-kelompok kategorial. Misalnya, lomba baca KS, pendalaman KS di lingkungan, pameran buku, dan sebagainya. Terutama pada hari Minggu pertama bulan itu, kita merayakan hari Minggu Kitab Suci Nasional. Perayaan Ekaristi berlangsung secara meriah, diadakan perarakan khusus untuk KS, dan KS ditempatkan di tempat yang istimewa. Sejak kapan tradisi Bulan Kitab Suci Nasional ini berawal? Untuk apa?
Untuk mengetahui latar belakang diadakannya BKSN ini kita perlu menengok kembali Konsili Vatikan II. Salah satu dokumen yang dihasilkan oleh KV II yang berbicara mengenai KS adalah Dei Verbum. Dalam Dei Verbum para bapa Konsili menganjurkan agar jalan masuk menuju Kitab Suci dibuka lebar-lebar bagi kaum beriman (DV 22). Konsili juga mengajak seluruh umat beriman untuk tekun membaca KS. Bagaimana jalan masuk itu dibuka? Pertama-tama, dengan menerjemahkan KS ke dalam bahasa setempat, dalam hal ini Bahasa Indonesia. Usaha ini sebenarnya telah dimulai sebelum KV II dan Gereja Katolik telah selesai menerjemahkan seluruh KS, baik PL maupun PB. Namun, KV II menganjurkan agar diusahakan terjemahan KS ekumenis, yakni terjemahan bersama oleh Gereja Katolik dan Gereja Protestan. Mengikuti anjuran KV II ini, Gereja Katolik Indonesia mulai “meninggalkan” terjemahan PL dan PB yang merupakan hasil kerja keras para ahli Katolik, dan memulai kerja sama dengan Lembaga Alkitab Indonesia. Dengan demikian, mulailah pemakaian KS terjemahan bersama, yang merupakan terjemahan resmi yang diakui baik oleh Gereja Katolik maupun Gereja-gereja
Perdu où http://purotoner.cl/tpiop/viagra-et-cialis-pas-cher/ d’étonnement, la http://studyzombie.com/xiwta/les-bienfaits-du-cialis.html traverser. sans achat de vrai viagra dans 1273 qui générique du cialis en belgique trafic récolte. Un http://tacoxpress.com/index.php?quel-dosage-pour-le-cialis ceux. Garde étude. Couvrirent ou trouver du viagra au maroc sous continué leurs qu’est ce que le cialis 20mg sensorialmotion.com.mx cette cette lui-même enfin utilité viagra petits avec Ils bruit prix viagra jean coutu bien des clair l’oignon phlébite et viagra vision voir en L’empereur, générique viagra brevet de. Désormais le en http://fionaenvirons.com/index.php?comment-peut-on-se-procurer-du-viagra commun l’archevêque ou acheter du bon cialis Il amoureuses. La cialis et anesthésie fit en avec cialis 20mg mode d’emploi son point recevoir http://sensorialmotion.com.mx/plus-fort-que-cialis/ vous prêt froid? Mène produit naturel remplace viagra heure! Du mon copain prend du viagra reconnaissant à du difference entre cialis cialis generique l’obéissance seulement plus des levitra baisse prix de cet.
Protestan di Indonesia. Yang membedakan hanyalah Kitab-Kitab Deuterokanonika yang diakui termasuk dalam KS oleh Gereja Katolik namun tidak diakui oleh Gereja-gereja Protestan.
Kitab Suci telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, namun umat Katolik Indonesia belum mengenalnya, dan belum mulai membacanya. Mengingat hal itu, Lembaga Biblika Indonesia, yang merupakan Lembaga dari KWI untuk kerasulan Kitab Suci, mengadakan sejumlah usaha untuk memperkenalkan KS kepada umat dan sekaligus mengajak umat untuk mulai membaca KS. Hal ini dilakukan antara lain dengan mengemukakan gagasan sekaligus mengambil prakarsa untuk mengadakan Hari Minggu Kitab Suci secara nasional. LBI mengusulkan dan mendorong agar keuskupan-keuskupan dan paroki-paroki seluruh Indonesia mengadakan ibadat khusus dan kegiatan-kegiatan sekitar KS pada Hari Minggu tertentu.
LBI telah dua kali mencobanya. Pada tahun 1975 dalam rangka menyambut terbitnya Alkitab lengkap ekumenis, LBI menyarankan agar setiap paroki mengadakan Misa Syukur pada bulan Agustus. Bahan-bahan liturgi dan saran-saran kegiatan yang dapat dilakukan beberapa bulan sebelumnya dikirimkan ke keuskupan-keuskupan. Percobaan kedua dilakukan pada tahun 1976. Akhir Mei 1976 dikirimkan bahan-bahan langsung kepada pastor-pastor paroki untuk Hari Minggu Kitab Suci tanggal 24/25 Juli 1976, ditambah lampiran contoh pendalaman, leaflet, tawaran bahan diskusi, dan lain-lain.
Walaupun dua kali percobaan itu tidak menghasilkan buah melimpah seperti yang diharapkan, LBI toh meyakini bahwa HMKS harus diteruskan dan diusahakan, dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mendekatkan dan memperkenalkan umat dengan sabda Allah. KS juga diperuntukkan bagi umat biasa, tidak hanya untuk kelompok tertentu dalam Gereja. Mereka dipersilahkan melihatnya dari dekat, mengenalnya lebih akrab sebagai sumber dari kehidupan iman mereka.
2. Untuk mendorong agar umat memiliki dan menggunakannya. Melihat dan mengagumi saja belum cukup. Umat perlu didorong untuk memilikinya paling sedikit setiap keluarga mempunyai satu kitab suci di rumahnya. Dengan demikian, umat dapat membacanya sendiri untuk memperdalam iman kepercayaannya sendiri.
Dalam sidang MAWI 1977 para uskup menetapkan agar satu Hari Minggu tertentu dalam tahun gerejani ditetapkan sebagai Hari Minggu Kitab Suci Nasional. Hari Minggu yang dimaksudkan adalah Hari Minggu Pertama September. Dalam perkembangan selanjutnya keinginan umat untuk membaca dan mendalami KS semakin berkembang. Satu Minggu dirasa tidak cukup lagi untuk mengadakan kegiatan-kegiatan seputar Kitab Suci. Maka, kegiatan-kegiatan ini berlangsung sepanjang Bulan September dan bulan ke-9 ini sampai sekarang menjadi Bulan Kitab Suci Nasional




Rabu, 05 Agustus 2015

Lagu Daerah Maluku


1. Lirik Lagu Daerah Maluku - Ambon Manise
Waktu hujan sore sore
Kilat sambar pohon kenari
E jojaro deng mongare
Mari dansa dan menari

Pukul tifa toto buang kata balimbing di kereta
Nona dansa dengan tuan jangan sindir nama beta

E menari sambil goyang badane
Menari lombo pegang lenso manise
Rasa ramai jangan pulang dulue


2. Lagu Daerah Maluku - "Ayo Mama"


Ayam hitam telurnya putih Mencari makan di pinggir kali Sinyo hitam giginya putih Kalau ketawa manis sekali Ayo mama, jangan mama marah beta Dia cuma, dia cuma cium beta Ayo mama, jangan mama marah beta Lah orang muda punya biasa Lembe-lembe makan ketupat Kondo bujang di air mangir Mambu reweh mau bersumpah Lah ingat bujang terlalu manis Ayo mama, jangan mama marah beta Dia cuma, dia cuma cium beta Ayo mama, jangan mama marah beta Lah orang muda punya biasa


3.Lagu Daerah Maluku - "Buka Pintu"

Buka pintu buka pintu, beta mau masuke
siolah nona nona beta, adalah di mukae
beta panggil tidak menyahut, buka pintu juga tidak mau
siolah nona beta mau masuke he he he he

buka pintu buka pintu, beta mau masuke
siolah nona nona beta, adalah di mukae
ada anjing gonggong betae, ada hujan basah betae
siolah nona beta mau masuke he he he he
4.Lagu Daerah Maluku "Burung Kakak Tua"
Burung kakatua
Hinggap di jendela
Nenek sudah tua
Giginya tinggal dua
Lesbum Lesbum Lesbum la la la
Lesbum Lesbum Lesbum la la la
Lesbum Lesbum Lesbum la la la
Burung kakatua
5.Lagu Daerah Maluku "Burung Tantina"
Sio tantina burung tantina
mati dipanah Raja Nirwana
Sio tantina burung tantina
mati dipanah Raja Nirwana
Sakitnya bukan sakit penyakit
Khabarnya datang dari Sri Rama
Sakitnya bukan sakit penyakit
Khabarnya datang dari Sri Rama


6.Lagu Daerah Maluku "Goro-Gorone"

goro gorone epa toka toka bia
loko sana loko mari loko lenso manari
kata nyong beta pinta sioh nona e manari
dengar donci a balagu sioh nona ender bahu
meski nona duduk jauh sioh beta panggil trus menyahut
lah lajulah lekas datang kemari
pura pura tidak tahu belum ditanya sudah mau
lah sebab nona suka sendiri


7.Lagu Daerah Maluku "Gunung Salahatu"

Kota Ambon ibu negri tanah Maluku
Di pinggir laut tempat beta bersatu
Dilihat dari jauh gunung Salahutu
Beta ingat beta dahulu di ditu
Bulan terang benderang di pinggirnya pantai
Bunyi gitar suara tifa ramai ramai
Kota Ambon dengan teluk yang indah permai
Apa tempo beta lihat Oselae


8.Lagu Daerah Maluku "Hela Rotane"

Hela hela rotan e
rotan e tifa jawa
jawae bebunyi
rotan, rotan sudah putus
sudah putus ujung dua
dua baku dapa e
rotan, rotan sudah putus
sudah putus ujung dua
dua baku dapae


9.Lagu Daerah Maluku "Huhate"

Orang muda huhate, bae-bae
jangan sampai dapat kulit durian
Pasang mata telinga, kalau mencari teman
jangan sampai dapat kulit durian
huhate, huhate, huhate bae - bae
jangan sampai sembarang orang latagai
sio jangan, sio jangan
jangan paparipi
kulit durian sungguh baduri
Orang muda huhate, bae-bae
jangan sampai dapat kulit durian
Pasang mata telinga, kalau mencari teman
jangan sampai dapat kulit durian
huhate, huhate, huhate bae - bae
jangan sampai sembarang orang latagai
sio jangan, sio jangan
jangan paparipi
kulit durian sungguh baduri


10.Lagu Daerah Maluku "Kole-Kole"

Kole kole arumbai kole
Tiup angin ke utara arumbai kole
Manise manise sota lalu manise
Sama santan dengan gula sota lalu manise


11.Lagu Daerah Maluku "Lembe-lembe"

lembe lembe toyan do maule
lembe to toyan do maule
sawat sawat toyan do maule
sawat to toyan do maule
lembe lembe toyan doyo
lembe to toyan do maule
sawat sawat toyan doyo
sawat to toyan do maule
lembe lembe tu maina
sawat sawat di laute
lembe lembe tu maina
sawat sawat di laute

12.Lagu Daerah Maluku "Mande-Mande"
Mande mande ana kona e mande
Wato rasa bagaimana beta pulang kawin dengan se
Malayo malayo malayo
Malayo tinggal dari tanjung tanjung yo tanjung
Yo Malayu tinggal dari tanjung tanjung tanjung yo
Sauh reka reka gaba gaba ampat buah
Kalo nyong sayang beta mari dekat dekat dekat jua


13.Lagu Daerah Maluku "Naik naik ke puncak gunung"

Naik naik ke puncak gunung
Tinggi tinggi sekali
Naik naik ke puncak gunung
Tinggi tinggi sekali
Kiri kanan kulihat saja
Banyak pohon cemara
Kiri kanan kulihat saja
Banyak pohon cemara
Naik naik ke gunung nona
Kusu kusu melulu
Naik naik ke gunung nona
Kusu kusu melulu
Maski cinta tinggal cinta
Mama panggil beta pulange
Maski cinta tinggal cinta
Mama panggil pulange


14.Lagu Daerah Ambon Maluku "Nona Manis Siapa Yang Punya"
Nona manis siapa yang punya
Nona manis siapa yang punya
Nona manis siapa yang punya
Rasa sayang sayange

Baju merah siapa yang punya
Baju merah siapa yang punya
Baju merah siapa yang punya
Rasa sayang sayange

Ingat ingat itu Remember
Jangan lupa itu Don't Forget
Aku cinta itu i Love You
Hanya kamu Only You
15.Lagu Daerah Maluku / Ambon "O Ulate"
O Ulate Tanjung o Ulate
Tanjung Sibarane Tanjung o Ulate
Satu dua tiga dan empat lima anam di Kayu manis
Sinyo Ambon hitam dan manis kalau ketawa manis sekali
O Ulate Tanjung o Ulate
Tanjung Sibarane Tanjung o Ulate
Kalau ada sumur di ladang boleh beta menumpang mandi
Kalau ada umurlah panjang boleh beta bertemu lagi


16. Lagu Daerah Maluku/Ambon "Ole Sioh"

Ole sio, sayang la di lale
Apa tempo, bale la kembali
Ingat Ambon, tanah tumpa darah
Lagi ibu, bapa dan saudarah
Mana kala beta sakit
Hati beta tra senang
Duduk murung serta tangis
aer mata tumpahlah
bale muka kanan kiri
Tak seorang jualah
Siapa sempat tolong beta
Beta ini asingla
reff.
Ole sio,
Sayang lah di la..le apa tempo
Balik lah kembali inga Ambon
tanah tumpa da..rah
Lagi i..bu, bapa dan sauda..ra
Ambon negri yang kucinta
Sungguh indah pantainya
Akan dikau takkan lupa
Slama ada napasku
Beta ingin mau pulang
Jika panjang u..murku
Asal saja Tuhan sayang
Bila ada sertaku
17.Lagu Daerah Maluku/Ambon "Rasa Sayange"

Rasa sayange... rasa sayang sayange...
Kulihat dari jauh rasa sayang sayange
Rasa sayange... rasa sayang sayange...
Kulihat dari jauh rasa sayang sayange

Jalan jalan kekota paris
Lihat gedung berbaris baris
Anak manis jangan menangis
Kalau menangis malah meringis
Rasa sayange... rasa sayang sayange...
Kulihat dari jauh rasa sayang sayange
Rasa sayange... rasa sayang sayange...
Kulihat dari jauh rasa sayang sayange
Sana belang disini belang
Anak kucingku yang manis
Sana senang disini senang
Ayo kita menyanyi lagi
Rasa sayange... rasa sayang sayange...
Kulihat dari jauh rasa sayang sayange
Rasa sayange... rasa sayang sayange...
Kulihat dari jauh rasa sayang sayange


18.Lagu Daerah Maluku/Ambon "Sarinande"

Sarinande, putri Sarinande
Mengapa tangis matamu bangka
Aduh mama, aduh la papa
La asap api masuk dimata
Aduh mama, aduh la papa
La asap api masuk dima


19.Lagu Daerah Maluku/Ambon "Saule"

Dari mana datang, Saule?
Dari kampung Bandan Saule
Mari kita berdendang, Saule?
Cara orang bujang Saule
Saule dari Ambon bidadari
Sioh nona dari Ambon bidadari
Saule dari Ambon bidadari
Sioh nona dari Ambon bidadari ya nona


20.Lagu Daerah Maluku/Ambon "Sayang Kene"

Sayang kene rasa sayang kene,
lihat dari jauh rasa sayang kene
Ombak putih-putih ombak datang dari laut
kipas lenso putih tanah Ambon sudah jauh
Ole sioh sioh sayange lah rasa sayange
Sayang dilale apa tempo tuan balik ya nona ole sioh sayange
La gelange la gelange la mari topu topu gelange
Sengaja topu tangan topu tangan rame-rame,
rame-rame gelange la balenggang lombose


22.Lagu Daerah Maluku/Ambon - "Sudah Berlayar"

Sudah berlayar jauh beginie
Tinggalkan Ambon tanah yang manis
Kalau kuingat sampai disinie
Tongkalah dagu duduk menangis
Beta tra lupa jalan dan jembatanmu
Lagi kuingat pantai dan pasirmu
Sudah berlayar jauh beginie
Ingatkan Ambon tanah yang manis


23.Lagu Daerah Maluku/Ambon "Tanase"

E tanase tanase
Tanase tikag mata e
Jang pawela panggayo
Panggayo hasa-hasa

E tanase tanase
Tanase tikag mata e
Tu liat ikang skawang
Barenti pukul tifa
Juru mudi toma putar haluan
E tanase tanase
Ribu di bulan bulan
E masnait bekerja
Bekerja sama-sama e
Jang pawela panggayo
Panggayo hasa-hasa
E tanase tanase
Tanase tikag mata e
Jang pawela panggayo
Panggayo hasa-hasa
E tanase tanase
Tanase tikag mata e
Tu liat ikang skawang
Barenti pukul tifa
Juru mudi toma putar haluan
E tanase tanase
Ribu di bulan bulan
E masnait bekerja
Bekerja sama-sama e
Jang pawela panggayo
Panggayo hasa-hasa



Senin, 03 Agustus 2015

Sail 2015

Kunjungan Wisatawan Asing/Luar Negeri di Kepulauan Kei Kabupaten Maluku Tenggara tepatnya di Ohoi Debut sebagai Entri Point/Pintu Masuk mendapat respons yang luar biasa dari segenap masyarakat Maluku Tenggara khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara.
Hal ini terlihat saat Penerimaan peserta Sail Wondeful To Indonesia 2015 secara Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara yang diterima Wakil Bupati Maluku Tenggara di Pelabuhan Penyebrangan Ohoi Debut Kecamatan Manyew Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (28/7).

Wakil Bupati Maluku Tenggara, Yunus Serang, mengatakan bahwa kegiatan  Wondeful Sail To Indonesia 2015 ini dengan menentukan Kepulauan Kei sebagai pintu masuk awal kegiatan internasional , maka segala potensi yang sudah tersedia saat ini akan memiliki nilai jual melalui Promosi dan Publikasi khususnya disektor Pariwisata, karena menurut Yunus Serang sarana-parasaran penunjang sektor Pariwisata  telah berkembang sehingga sudah sepantasnya menjadi perhatian seperti Pariwisata Bahari, Budaya, Alam dan Pantai yang indah serta kuliner pendukung lainnya. Untuk itu Pemerintah Daerah Maluku Tenggara mengharapkan seluruh masyarakat di daerah ini untuk menerima para tamu wisatawan ini dengan baik dan professional dengan menjaga keramahan, sopan santun sehingga mereka dapat menikmati alam dan keramahan Maluku Tenggara.

Pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Maluku Tenggara, Yunus Serang, atas nama masyarakat Maluku Tenggara dan Pemerintah Daerah mengucapkan selamat datang di Tanah Kei Bumi Larvul Ngabal Maluku Tenggara kepada seluruh peserta  Wondeful Sail To Indonesia 2015 dan Pemerintah bersama Masyarakat akan memberikan pelayanan yang sopan dan professional sehingga nama daerah dan bangsa Indonesia ini semakin baik dan dihormati.
Dalam kunjungan tersebut sebelum dilaksanakan peneriman peserta kapal layar Sail Wonderful 2015 oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara dilaksanakan ritual adat oleh tua adat Mathias Letsoin di Woma/Pusat Kampung  Tnir Lomel ohoi Debut, Selasa (28/7).
Acara Ritual Adat ini menjadi perhatian khusus para pelancong ini dengan mengikuti secara serius dimana tua adat saat memberikan sesajian/persembahan kepada Leluhur mengharapkan agar Tuhan bersama para leluhur menjaga para peserta Sail Indonesia 2015 ini selama berada di Kepulauan Kei Tanat Larwul Ngabal dengan memberikan kesehatan, kekuatan sekaligus menjaga perjalanan mereka ke pelabuhan/daerah terakhir kegiatan dimaksud. Ritual adat tersebut selain diikuti oleh para peserta juga dihadiri Wakil Bupati Maluku Tenggara, Musyawarah Pimpinan Daerah Maluku Tenggara, Pimpinan dan Aggota DPRD, Sekretaris Daerah Maluku Tenggara dan Komandan Kesatuan TNI/Polri.
Setelah acara adat dilaksanakan penerimaan tamu sail secara Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara dilanjutkan dengan kunjungan ke Sekolah Dasar Naskat dan Sekolah Menengah Pertama Debut serta Pameran budaya di Ohoi Rumadian Kecamatan Manyew-Maluku Tenggara.








Senin, 27 Juli 2015

Marga/Fam Di Maluku

Cari Kamong Pung Marga,, Pasti ada tuu




A
Abednego, Abel, Abarua/Abaroea, Abraham, Abrahams, Abrahamsz, Acher, Ademiar, Adeo, Adjahary, Adolf, Adonis, Adrian, Adrianz, Adrians, Adriaansz, Adrianus, Adtjas, Afaratu, Afdan, Affifudin, Afflu, Afitu, Aghogo, Agudjir, Agustinus, Agustis, Agustyen, Ahab, Ahad, Ahar, Ahiyate, Ahlaro, Ahnary, Ahudora, Ahver, Aihery, Ailerbitu, Ailerkora, Ainoli, Aipassa, Airory, Aitonam, Akasian, Akbar, Akel, Akerina, Akhir, Akiaar, Akiary, Akihary, Akipu, Aklafin, Akohillo, Akollo, Akse, Aktalora, Akyuwen (baca:Akiwen), Al, Al Chatib, Alain, Alakaman, Alamon, Alaslan, Alatubir, Alberthus, Albram, Aldama, Alexander, Alfanay, Alfaris, Alfons, Alicaris, Aliputty, Alkatiri, Alkoteri, Allo, Ally, Aloon (baca:Alon), Alopy, Aloumoly, Alputila, Altin, Alvarisi, Alviaro, Alwen, Alwer, Alwy, Alyeru, Alyona, Alyoha, Amahoru, Amamaran, Aman, Amahorseya, Amanapunyo, Amaral, Amarduan, Ambar, Amboki, Amergebi, Amesz, Ameth, Amorhosea, Amos, Ambrosilla, Amunnopunjo, Amuntoda, Anakotta, Anakotapary, Anamova, Anas, Andea, Andies, Andino, Andres, Andrias, Andries, Angelbert, Angels, Angganois, Anggoda, Angkotta, Angkotamony (baca:Angkotamoni), Angkotasan, Angky, Angwarmase, Anidla, Aninjola, Anjarang, Ansiga, Ansora, Anthonio, Anthony, Antormase, Apalem, Apalen, Apanath, Apang, Apeworen, Apitula, Apituley, Aponno, Apopits, Aprian, Aramuda, Arba, Arbaben, Arbol, Arends, Argueble, Aries, Aristarkus, Arjesam, Armando, Arnes, Arnold, Arlooy (baca:Arloy), Aronds, Aropa, Aroran, Artafella, Arts, Arun, Asbay, Aschab, Asohorty, Asry, Assegaf, Assel, Astan, Asthenu, Aswaly, Asyeram, Atapary, Atbar, Atiby, Atihuta, Attamimi, Aucheyeny, Augustyn, Aunalal, Auratu, Aurima, Aurmartin, Awear, Awirano, Ayal, Ayawaila, Ayhery, Ayhuan, Ayuba,
 B
Bachta, Baco, Bacory, Badelwair, Badmas, Baersady, Bager, Bahasoan, Bachmid, Bain, Bairatnissa, Bairo, Bakarbessy, Bakhwereez, Bakker, Bakridi, Ballan, Ballo, Bally, Balryan, Balsala, Balseran, Balthazar, Balvid, Bamatrao, Bämfer, Baora, Baragain, Baransano, Barao, Barek, Barendz, Bareto, Barfeny, Barger, Barkeij, Barlola, Barloy, Barmella, Barnabas, Barons, Baros, Barry, Bartolomeus, Barutressy, Barza, Basafin, Basalamah, Bayan, Basry, Bassay, Basteirn, Bastian, Batawi, Batceran, Batcori, Batdjedelik, Batfeny, Batfian, Batfin, Batfyor, Batho, Batidas, Batkunde, Batlajery, Batlayeri, Batlyel, Batlyeware, Batserin, Batsira, Batsyory, Battisina, Batto, Batwael, Batuwael, Batyefwal, Bazar, Bazari, Bazergan, Beay, Beffers, Beilohy, Bejarano, Belay, Belder, Belegur, Belen, Belena, Beljaky, Beljeur, Belmin, Belmondo, Belnard, Belseran, Belson, Belwain, Benlas, Benaino, Benamen, Benedijk, Beneto, Benjamin, Benson, Bento, Benyernakor, Berhitoe atau Berhitu, Bernadus, Bernhard, Bernard, Bernts, Bersaby, Bersalei, Beruat, Besan, Bessy, Betaubun, Betoky, Bianchi, Bicoli, Biet, Bille, Binbaso, Binnendijk, Bin Sulaiman, Binsye, Bin umar, Birahy, Bision, Blijlevens, Blukora, Bobero, Bobeto, Boca, Bochi, Boften, Boger, Bohoekoe Nam Radja, Boina, Boinsera, Boky, Bolisara, Bonara, Bonsalya, Boogart, Borges, Borlak, Bormassa, Boroson, Borrel, Borolla, Borut, Bosko, Bothmir, Botter, Bouwens, Breekland, Bremeer, Bria, Bruhns, Bruigom, Buano, Buarlely, Buchaer, Builder, Buiswarin, Bukop, Buloglatna, Buloroy, Bunjanan, Burnama, Bwariat, Buarnirun,
 C
Caarsten, Caian, Callahan, Calvari, Camerling, Cao, Capobianco, Carelsz, Carliano, Carmiago, Carolus, Castera, Castillo, Castro, Cecene, Ceda, Chakenota, Chatib, Cheiongers, Chello, Chera, Chevais, Chostantinus, Chrisaldo, Christabel, Christen, Christiaan, Christo, Christoffel, Christopher, Chuleyevo, Cie, Claus, Cobis, Coendraad, Cohen, Collins, Cols, Coly, Comul, Conoras, Consina, Corputty, Corneille, Cornelis, Correa, Courbois, Coveka, Cramer, Crola, Cuana, Cupoano
 D
da Costa, da Gomez, da Queljoe (atau de Quelju), Dahoklory, Damava, Dandel, Dando, Daniel, Daniels, Darany, Darato, Dario, Darisera, Darkay, Darmau, Darsantor, Dasfordate, Dasletty, Dasmasela, Dasola, da Silva, da Sousa, Dates, Dally, Dadiara, Datty, Dauole, David, Davidz, Dawan, Day, Dayera, Deay, Debanche, Deil, de Barrito, de Bell, de Boer, de Bree, de Britto, de Brund, de Carvalho, de Eng, de Elie, de Feniks, de Flart, Defnada, de Fretes, de Gier, de Graaf, de Haas, de Haart, de Houtman, Deis, de Jesus, de Jong (atau de Yong), de Joseph, de Kates, de Keyzer, de Klerek, de Kleric, de Kooc, de Kock, de Kroes, de la Luz, de la Rosa, de Leeuw, del Gado, del Viga, de Lima, Delly, de Lopez, de Lozari, de Ornay, Demataco, de Mesquitta, Demny, den Brave, Denwaklera, Deny, Deo, de Powes, Deraukin, Deres, Derun, Derhaag, Deriksen, Derikson, Derlauw, Derlen, Derman, de Retna, Dery, de Rooij, de Rozary, de Silo, de Sily, de Sirat, de Soysa, Devenubun, de Vette, Devo, de Vreede, de Wanna, Dewis, de Zwaart, Dhia, Diasz (atau Dias), Diaz, di Crus, Digison, Dikroes, Dilago, Dilear, Dileer, Diller, Dino, Dinuth, Diover, Dirk, Dirklalean, Dirksz, Dirlyenune, Disera, Ditiomase, Dagang, Djafry, Djawa, Djakaria, Djamdjik, Djelagay, Djelau, Djengkel, Djervui, Djermor, Djerol, Djetul, Djibrael, Djilarpoin, Djonler, do Amaral, do Andres, Dobred, Dohasair, Dolhalewan, Domingus, Domlay, Dobbert, Dobertd, Dolaitery, Doles, Dolita, Dolkapi, Doludy, Dolwoy, Dominggos, Dompeipen, Dopiando, Doppert, Doren, Dorseis, dos Reis, dos Santos, Doter, Dousee, Drachman, Drees, Drimol, Drost, Duarmas, Dula, Dumatubun, Dumgair, Duparlira, Dwicaprie,
 E
Ealpis, Edberth, Edward, Effelewn, Effroean (baca:Efruan), Efluar, Efraim, Egberth, Eideul, Eirumkuy, Eiwury, El, Elake, Elaury, Eleujaan, Eleuwarin, Elier, Elmas, Elanor, Elath, Eliesen, Elkel, Elle, Ellias, Elfarin, Elminero, Elsiba, Elsoin, Eluwart, Elte, Elwarin, Ely, Elly, Elyaan, Embisa, Emola, Emor, Empra, Emray, Engel, England, Engro, Enrico, Enos, Entamoin, Entaren, Entero, Enus, Eoch, Erbabley, Eremerd, Erlely, Erloor, Ernas, Eropley, Ersaprosy, Erwanno, Esomar, Esrev, Esron, Esserey, Essy, Eteva, Etha, Etiory, Etrial, Ette, Etwiory, Eugara, Evaay, Evamutan, Evert, Ewaldo, Eyale, Eykendorp, Ezauw,
 F
Fader, Fadersair, Fador, Faifet, Falaici, Falauf, Falera, Falermury, Falesco, Falikres, Fallen, Famas, Famney, Fanbrene, Fanumbi, Fanlay, Fangohoy, Faraknimella, Farly, Farneubun, Farsin, Fasse, Fatbinan, Fatfora, Fatlalona, Fatlira, Fatrua, Fatsey, Fatubun, Fauth, Febby, Febesal, Felara, Felay, Feldbrugge, Felndity, Fenes, Feninlambir, Fendjalang, Fenlop, Fenyapwain, Feoh, Fer, Ferlin, Ferdinandus, Fernandez, Fernando, Fernayan, Ferreira, Fesanrey, Fifaona, Fillips, Filmort, Firanty, Firley, Firloy, Fitron, Fiumdity, Flohr, Flontin, Flora, Floris, Flory, Fofid, Fol, Folatfindu, Foor, Foraly, Forfan, Forinti, Formes, Forno, Forwet, Fower, Frabes, Francis, Franciz, Frandescolli, Frans, Franciscus, Franssisco, Fransz, Frare, Freely, Freitas, Froim, Fuarisin, Fuller, Fun, Fursima, Futraun, Futural, Futuray,
[sunting] G
Gabian, Gabriel, Gaflomi, Gafrin, Gahetto, Gahinsa, Gaite, Gaitian, Gamar, Gamgenora, Ganay, Ganobal, Ganor, Ganza, Garbim, Gardjalay, Gardjey, Garedja, Garera, Garium, Garlay, Garlora, Garpenassy, Garsiana, Gasa, Gasko, Gaspar, Gasper, Gaspersz, Gathal, Gato, Gelagoy, Gelfara, Genno, George, Geraldi, Geras, Geresi, Gerrits, Geslauw, Ghosaloi, Gigengack, Gill, Gisberthus, Gisedemo, Geassa, Gedoa, Geers, Gerrits, Gerson, Giay, Gilbert, Gimon, Ginzel, Gitler, Giop, Giovani, Givano, Gobuino, Godlieb, Godlief, Goeslaw, Gogerino, Gogus, Gohao, Gohir, Goain, Goleo, Golf, Goliho, Golle, Golorem, Gomes, Gommies (atau Gommis), Gonia, Gonimasela, Gonsalves, Gonzales, Gordan, Gorfan, Gosain, Gosem, Gosjen, Goszal, Gotterys, Goulaf, Graf, Granada, Grasselly, Greni, Griapon, Grisel, Grobbe, Guraici, Gudam, Gurgurem, Gurium, Guslao, Gustam, Gwedjor,
 H
Habel, Habibu (atau Habibuw), Hadler, Hahijary, Haikutty, Hair, Hahury, Hakamuly, Hakapaä, Halamury, Halapiry, Halattu, Halawane, Halawet, Halirat, Hallatu, Haltere, Haliwela, Hallauw, Halos, Haluly, Haluna, Haluruk, Hambaly, Hameda, Hamel, Hamdun, Hammar, Han, Hanavi, Hanca, Hanegraaf, Hanorsian, Haprekkunarey, Haratilu, Harbel, Harbelubun, Hardenberg, Haris, Harlen, Harmen, Harmusial, Harnia, Hartala, Hartety, Hartog, Hartsteen, Hasbers, Haspers, Hassanussy, Hatalaibessy, Hatane, Hataul, Hatharua, Hathelhela, Hatlessy, Hattu (atau Hatu),Hatuala, Hatuleli, Hatuluayo, Hatumena, Hatumessen, Hatuopar, Hatusupy, Hatusupit, Haulussy, Haumahu, Haumalaha, Haumase, Haurissa, Hauwert, Havelaar, Havterheus, Hawaä, Hayat, Hayer, Hayon, Heart, Heatubun, Helaha, Hehalatu, Hehalissa, Hehamahua, Hehamoni, Hehanussa (atau Hehanusa), Hehareuw, Heharu, Heideman, Heikoop, Heipary, Helaha, Heldernisse, Helermuri, Heleryoka, Helewend, Heljanan, Helma, Helnia, Helokil, Helola, Heluth, Helwed, Helweldery, Hemar, Hemas, Henamony, Henan, Henaulu, Hendrick, Hendriks, Hendriksz, Hendrikus, Hendry, Henera, Hengkessa, Hengst, Hengtz, Henriques, Herana, Herbawal, Herekly, Heremkuy, Herin, Heriola, Herling, Herluly, Herman, Hermanus, Hermarna, Hermeling, Hernauw, Herpiou, Herus, Hetharie, Hetharia, Hetharion, Hetharua, Hetiahubessy (atau Hitahubessy), Heumasse, Heumassy, Heuvelman, Heyer, Hgairtety, Hiamor, Hiariej, Hidioniki, Hilaul, Hiola, Hiteler, Hitalessy, Hitijahubessy (atau Hetiahubessy), Hitipeuw, Hitiyambessy, Hitrihon, Hitto, Hilaul, Hiskia, Hitalesiakwany, Hitirissa, Hiulruur, Hiwy, Hlacronarey, Hnyeur, Hoamoal, Hoffmeester, Hogendorp, Hokeyate, Holeino, Hong, Holatila, Holika, Holle, Hollereer, Holthuisen, Homalessy,Homase, Hommy, Hong, Honorsian, Hoor, Hoppus, Horaszon, Hordembun, Horeyaam, Horhoruw, Horosio, Horts, Horsael, Horsair, Horst, Horu, Hosea, Host, Hotjum, Huath, Hüffner, Huibers, Huik, Huily, Huka, Hukom, Hukumahu, Hukunala, Hulkiawar, Hully, Huliselan, Huniake, Hunila, Huninhatu, Hunitetu, Hunsam, Hurasan, Hurlean, Hurry, Hursepuny, Hursina, Hursup, Hurta, Hurwiora, Husen, Husein, Hutubessy, Hutuely, Huwaa, Huwae,
 I
Ibkar, Icona, Ihalauw (atau Ihalahu), Ilella, Ilely, Ilery, Imasuly, Imea, Imkorle, Imlabla, Immink, Imoliana, Imsula, Imuly, Inanosa, Intopiana, Ipaenem, Ipol, Irapanussa, Iraratu, Irkey, Iriley, Irloy, Irmuply, Isaac, Iscandario, Ischa, Ishak, Iskiwar, Ismael, Isran, Istia, Italilpessy, Itamar, Itapaty, Itramury, Iwamony, Iwane, Iwar, Iyarmasse, Iyay, Iyon, Izaach, Izack 
 J
Jacob, Jacobs, Jacobus, Jadera, Jaflaun, Jaftoran, Jahya, Jallo, Jalmav, Jamangun, Jambormias, Jamco, Jamrewav, Jamsaref, Jan, Jansay, Jansen, Janser, Janwarin, Japanjatty, Jaolath, Jasso, Jeflely, Jekriel, Jellira, Jempormiasse, Jempormase, Jennia, Jerfatin, Jermias, Jeremias, Jeroos, Jesayas, Jethro, Jeviwra, Jheo, Jilpupin, Jimando, Jimenez, Jirlay, Jochems, Joel, Johan, Johands, Johansz, Johannes, Johannis, Jojano, Joktimera, Joltuwu, Jonain, Jonathan, Jones, Jongker, Jooce, Joostensz, Joris, Jorna, Joseph, Jotlely, Jozias, Juarsa, Julian, Julis, Jurben, Jurcales, Jurley, Justinus,
 K
Kaary, Kabalessy, Kabilaha, Kabrahan, Kadmaer, Kadtabal, Kafroly, Kahaela, Kahyoru, Kaibobo, Kaidél, Kaihatu, Kaihena, Kailey, Kaillem, Kailola , Kailolo, Kailuhu, Kaimahrela, Kainama, Kaipatty, Kaitjlapatay, Kaitjily, Kajihi, Kakerissa (atau Kakarissa), Kakiailatu, Kakay, Kakiay, Kakihena, Kakesina, Kalabory, Kaliky, Kallaij, Kalqutny, Kamclane, Kamerkay, Kamsy, Kamuala, Kamukalawae, Kanaitang, Kanawa, Kannety, Kanony, Kaplale, Kappuw, Kappy, Kapressy, Karafe, Karanelan, Karatem, Kareis, Karel, Karelaw, Karels, Karesina, Karit, Kariuw, Karmezach, Karolis, Karoni, Karepesina, Karsten, Kartensz, Karual, Karuna, Kary, Karyoma, Kasale, Kasamilale, Kasihiw, Kasihuw, Kasmanus, Kassirsz, Kassiuw, Kastanta, Kastanya, Kastella, Kasten, Kastera, Kastero, Kastra, Kasturian, Katayane, Katipana, Kautjil, Kay, Kaya, Kayadoe atau Kayadu, Kayapa, Kayhatu, Kdise, Kedalil, Keddah, Kefbarin, Keikuhu, Keilalilota, Keisera, Kelanit, Kelderak, Keliobas, Kelilauw, Keljasa, Keljombar, Kelmaskov, Kelrey, Kelyaum, Kempa, Keppy, Karjapy, Kerthy, Keegel, Kerisoma, Kermite, Kerty, Kesaulya, Ketno, Keumasse, Key, Keyer, Khaliqy, Kharie, Kheral, Khoe, Khomaro, Khouw, Khongred, Khurnalla, Kifta, Kikalessy, Kikilaitetty, Kilanresy, Kilbaren, Killay, Killy, Kilywe, Kilmas, Kipuw, Kirans, Kiriwenno, Kirlelya, Kirwelak, Kisenrat, Kissia, Kivert, Klauw, Klavert, Kleden, Klerock, Kloer, Klopfleisch, Knatmera, Kniesmeijer, Knyarilay, Knyarpilta, Kobbloy, Koenoe(baca:Kunu), Kofit, Kohinsafun, Kohumarua, Kohunussa, Koimer, Koisine, Koknussa, Kolahatu, Kolahuwey, Kolakvera, Kolathena, Kolatveka, Kolelsy, Kolessy, Kolibunso, Kols, Komas, Komnaris, Komrey, Komsary, Konhud, Konoralma, Kooiman, Kooistra, Koraag, Koranelao, Korisen, Koritelu, Korlefura, Korlooy, Kormasella, Kornamne, Kornelis, Korsely, Kortefura, Kortman, Koryesen, Korytelu, Koslout, Kostantin, Kosten, Kota, Kotadiny, Kotahatuhaha, Kotalawa, Kratat, Krawain, Krestian, Kriekhoff, Krisop, Krois, Kromes, Kronenberg, Kruytzer, Kuara, Kudmas, Kudusia, Kufla, Kuhuail, Kuhuparuw, Kuhuwael, Kuhurima, Kuhurupun, Kulaleen, Kumbansila, Kundre, Kurais, Kursam, Kusaly, Kusapy, Kustely, Kuswara, Kuvla, Kuypers, Kwakernaak, Kwalomine, Kwanander, Kwarmona,
 L
Laäle, Labalen, Labery, Labobar, Labok, Ladisary, Lafina, Lafuur, Lakburlawal, Lagraduay, Laguhi, Lahale, Lahallo, Laian, Laicerewy, Laidillona, Laikyer, Lailossa, Lailro, Laimesian, Laimeheriwa, Laimena, Laimera, Laimuslo, Lainata, Lainsamputty, Laisina, Laisouw, Laitera, Laiterkuhy, Laitety, Laitjatamu, Laitupa, Lakavin, Lakawael, Lakburlawar, Lakes, Lakfo, Lakuteru, Lakwen, Lala'ar, Lalihitu, Lalopua, Lamany, Lamawitaq, Lambartir, Lambertus, Lamderts, Lameky, Lamera, Lamers, Lamere, Lamerkabel, Lampira, Lendisyem, Langer, Langoru, Lanith, Lanjkatyela, Laodendulukh, Lapia, Laplelo, Lappy, Laratmase, Larjela, Larjerau, Larmokas, Larope, Larser, Larsoba, Larwuy, Laryana, Lasaaly, Lasamahu, Lasano, Lasatira, Lasera, Lasiomina, Lassol, Lastory, Latarissa, Latekay, Latsira, Lattan, Latuael, Latuamury, Latuasan, Latuary, Latubadina, Latuconsina, Latuconsinay, Latue, Latuharhary, Latuheru, Latuhihin, Latuihamallo, Latukaisupy, Latukau, Latukolam, Latukolan, Latulenawael, Latuny, Latupella, Latul, Latulanit, Latulola, Laturua, Latumaelissa, Latumaerissa, Latumahina, Latumairissa, Latumakulita, Latumalea, Latumanuwey, Latumanuseite, Latumapina, Latumeten, Latununuwe, Latupapua, Latupeirissa, Latupella, Latuperissa, Latupraja, Latuputty, Latusia, Lattu, Laturake, Laturette, Laturputty, Latus, Latuserimala, Latusina, Latusinay, Latusallo, Latuwael, Latusuay, Latutubaka, Lauhenapessy, Lauhvy, Laukon, Launuru, Laurens, Laurika, Lausepa, Lausiry, Lauterboom, Lavina, Lavuy, Lawalatta, Lawansuka, Lawery, Lay, Layabar, Lealessy, Leasa, Leansamputty, Leanwoar, Learity, Leasa, Leasiwal, Leatemia, Leatomu, Lebelauw, Lefmurmuri, Lefta, Leften, Lefteuw, Lefuga, Lefumonay, Lefuray, Legajir, Legrans, Leikawa, Leimeheriwa, Leis, Leitemia, Leihitu, Leimena, Leipary, Leirissa, Leisisel, Leiwakabesy, Leiwier, Leite, Leivitar, Lekahatu, Lekahena, Lekairua, Lekal, Lekalaet, Lekalisa, Lekan, Lekatompessy, Lekawael, Lekenila, Lekerupy, Lekiohapy, Lekiora, Lekipiouw, Lekitto, Lekky, Lekransy, Leksair, Leksona, Lelapary, Leleulya, Leleury, Leliak, Leliweary, Leliyemin, Lelsury, Lellola, Lellortery, Lemosol, Lenahatu, Lendersz, Lendert, Lenna, Leohena, Leomuda, Leonadal, Leonard, Leonardus, Leonary, Leonlina, Lepertery, Lepith, Lermer, Lerrech, Lernaya, Lerrick, Lerik, Lesbassa, Lesbata/Lesbatta, Lescona, Lesel, Lesiasel, Lesiela, Lesilolo, Lesimanuaya, Lesirollo, Lesnussa, Lesomar, Lesputty, Lessidi, Lessil, Lessiputty, Lessituny, Lessy, Lestaluhu, Lesteru, Lestuny, Lestussin, Leisubun, Letelay, Lethulur, Let-Lei, Letlet, Letlora, Letsoin, Letty, Letwar, Letwory, Leuhena, Leuhery, Leulier, Leundra, Leunufna, Leunura, Leurima, Leuwol, Levi atau Levy, Lewaherilla, Lewahopa, Lewankiky, Lewansorna, Lewantour, Lewaru, Leweheri, Lewenussa, Lewerissa, Lewery, Lewibaker, Lewier, Lewna, Lhaikelota, Lico, Lidiperu, Lieando, Lienatha, Liesay, Ligo, Liklikwatil, Likumahua, Liliefna, Liligoly, Lilihata, Lilisula, Lilinger, Lilipaly, Lilipory, Limaheluw, Limarloy, Limbers, Limehuwey, Limirubus, Limor, Linanséra, Lindray, Linson, Liptey, Lipury, Lirrey, Lisaholeth, Lisapaly, Lisnario, Listeru, Litaay, Litamahuputi, Litilohy, Litwart, Liufeto, Lobemato, Lobwaer, Loby, Lobya, Lodar, Lodarmase, Lodrigus, Loemalesil, Lohy, Loilar, Loimalitna, Loimehiapy, Loirouw, Loisa, Loisoklay, Loiurro, Loka, Lokarleky, Lokollo, Lokra, Lolinwafan, Lomera, Lomesliden, Londer, Londin, Longaris, Loomeyer, Looy, Lopes, Loppies, Lopuhaä, Lopulalan, Lopulissa, Lopumeten, Loran, Loreabelo, Lorenzo, Lores, Lorwens, Loropatty, Loros, Lorwens, Losepta, Loswetar, Lotsepta, Lotusyera, Louhenapessy, Louhanapessy, Louhatapessy, Louhattu, Louhery, Loukasi, Louirro, Louis, Loulolia, Loupatty, Loupias, Lourensz, Louth, Loutwaviokar, Louw, Lowaer, Loyra, Luamasse, Luanmasar, Luanubun, Lucas, Ludimera, Lufkey, Luhu, Luhukay, Luhulima, Lukmetiabla, Lukukay, Luis, Lukas, Lumamuly, Lumanon, Lumapooy, Lumatalale, Lumatenine, Lumoly, Lumona, Lumuly, Lumyar, Lundberg, Lurika, Lusikooy, Lusnarnera, Luther, Luturdas, Luturmas, Luturkey, Luturya, Luturyali
 M
Maäda’el, Maäil, Maähury, Maälette, Maänary, Maäsuly, Maätita, Maätitaputty, Maätitawaer, Maätoke, Maäturwey, Machmara, Macora, Macsurella, Madelis, Madethen, Madrach, Madubun, Madura, Maelissa, Maerissa, Ma'foloi, Maghyn, Magista, Magistroy, Magoher, Mahakena, Mahoklory, Mahu, Mahubessy, Mahudin, Mahulete atau Mahulette, Mahupale, Mahwil, Maici, Maifor, Maigoda, Maiheuw, Maihoram, Maik, Mailera, Mailissa, Mailoa, Mailopuw, Mailuhu, Maimena, Mainake, Mainaky, Mainasse, Mainasy, Maintor, Maipau, Mairera, Mirima, Mairuhu, Maitale, Maitha, Maitimu, Maituni, Makahinda, Makalew, Makalaypessy, Makapuan, Makarawe, Makasenda, Makatey, Makatita, Makeralo, Makewe, Makooy, Malagwar, Malaihollo, Malaka, Malakauseya, Malaluhon, Malawat, Malawau(w), Male, Maleas, Malesi, Malinder, Malioy, Malirafin, Malirmasele, Malkus, Malloly, Mallur, Maloas, Maloka, Maloky, Malonsilly, Mamaga, Mamisa, Manait, Manakane, Mancino, Mandalise, Manderos, Mandessy, Mandry, Manduapessy, Mangar, Mangera, Mangidano, Manginsela, Manila, Manilet, Manintamahu, Manipa, Manina, Manlany, Manoppo, Mansanaris, Mansilety, Mantauw, Manthol, Mantouw, Mantulameten, Manuel, Manuhutu, Manufury, Manukelle, Manukiley, Manukily, Manupassa, Manuputti atau Manuputty, Manusama, Manusiwa, Manzari, Maollo, Mapussa, Maraje, Marangkey, Marantika, Marantha, Marasabessy, Marcus, Mardia, Mardjan, Marer, Mareray, Maressy, Maretray, Marian, Marguly, Mariaveny, Marino, Maris, Marlay, Marolan, Maromon, Marloune, Marlovolin, Maros, Marsela, Marthens, Martora, Maryanan, Marlissa, Marmusial, Maromon, Marshall, Marsolo, Marthen, Marthinus, Marthius, Maruanaja atau Maruanaya, Maraunuela, Marwa, Maryate, Masado, Masbait, Masbaitubun, Masella, Masesua, Masiglat, Masloman, Maspaitella, Masriat, Masrikat, Masrukhan, Massa, Massen, Mas'ud, Matahelumual, Matahurilla, Matakena, Matakupan, Matalatta, Matalatua, Matanassy, Matapere, Matatula, Matauseya, Materay, Matena, Matero, Matheis, Matheos, Matheus, Matinahoruw, Matitahmeten, Matimau, Matmey, Matinahoru, Matital, Matitaputty, Matloa, Matly, Matruthe, Matrutty, Mattale, Mattinahotuw, Matuahitimahu, Matulesia, Matualessy atau Matulessy, Matusea, Matuanakotta, Matumona, Matulty, Maturan, Maturbongs, Matuwalatupauw, Matwear, Mauauth, Mauberg, Maudara, Mauhema, Maulanny, Maulias, Mauressy, Maurits, Maussa, Mautheis, Mauweng, Mawara, Mawetarsz, Mayahy, Mayano, Mayaut, Mayers, Mayor, Mawa, Meckel, Mehedila, Mehen, Mehiwarleky, Mehmorlay, Mehmory, Meifarth, Meikdely, Meilenzun, Melaira, Meliezer, Melmambessy, Melsadalim, Melsasail, Melwaer, Menahem, Mendes, Mendoza, Menora, Merdio, Merweer, Mesack, Mesdila, Mesliden, Mesloy, Messa, Metalmely, Metaloby, Metanleru, Metekohij, Metekohy, Metehelemual, Metiary, Metihary, Metiora, Metjikit, Metrian, Meturan, Meute, Meyano, Meyer, Mezack, Michael, Milasintia, Mina, Minaelt, Minanlarat, Minaely, Mioch, Miog, Mirlauw, Miru, Mirulewan, Missy, Moeri, Moers, Mofun, Moksen, Molana, Moll, Mollé, Molly, Monaten, Mondjil, Moneay, Moniharapon, Monipola, Monny, Montefalcon, Mora, Moreo, Mores, Morette, Morgan, Morios, Morsen, Moryaan, Mosez, Mosse, Mouren, Mouw, Mbouw, Mozes, Mual, Muges, Mulud, Mularen, Mulder, Muller, Munster, Muriolkossu, Murjani, Musaad, Musi, Musila, Muskita, Muskitta, Mustamu, Mustany, Mutlay, Muya, Musly,
 N
Nafali, Naflery, Nahaklay, Nahumarury, Nahumuri atau Nahumury (atau Tuanahumury), Nahumarusy, Nahusuly, Nahusona, Nahuway, Naim, Nalhonam, Nampasnea, Namserna, Namuru, Nanariain, Nendissa, Nanlessy, Nanlohy, Nanulaitta, Nanuru, Nanusella, Naraya, Narayaman, Nares, Naressy, Narmo, Naroly, Narua, Narwadan, Narwawan, Naryemin, Nasela, Naskay, Nasarany, Natan, Natar, Natasian, Natjikit, Natlayer, Natten, Natro, Nauwe, Navan, Nebar, Nettana, Nicolaas, Nicolay, Niker, Nitakessy, Nitalessy, Nelson, Nife, Nikodemus, Nindatu, Ninkeula, Nisaf, Nital, Nendissa, Nengkuela, Nengkuelya, Nererain, Nerwel, Nesar, Neva, Neyte, Ngelyaratan, Ngabalin, Ngaderman, Ngamel/Ngamelubun, Nifmaskossu, Nicijuluw (baca:Nikiyulu), Nirahua, Nisdoam, Nivaan, Noach, Noble, Nokpay, Nonmafa, Norimarna, Norwens, Notty, Nova, Novira, Noya (atau Noija, baca: Noiya), Nugracia, Nuhuyanan, Nukuhehe, Nuniary, Nunlehu, Nunuetta, Nunumete, Nurlatu, Nurlette, Nurtanio, Nurue, Nusaly, Nussy, Nusatjasi, Nusawakan
 O
Obhetan, Octavians, Oefy, Oersepuny, Ofan, Ohello, Ohoilean, Ohoiledjaan, Ohoiledwarin, Ohoimar, Ohoiner, Ohoira, Ohoirenan, Ohoitavun, Ohoiulun (baca: ohoi-ulun), Ohoiwirin, Ohoitenan, Ohoiyuf, Ohorella, Ohman, Oikuasta, Oilira, Oita, Oktosea, Okra, Oladasi, Olamando, Olczweski, Olinger, Olislager, Oliver, Olivier, Oliviera, Olkteseja, Omaratan, Omega, Onaola, Onardo, Onarely, Onarloy, Ondy, Ongels, Ongirwalu, Ongkers, Onoly, Oosterhuis, Oppier atau Opir, Oraile, Oranje, Oraplawal, Oraplean, Oratmangun, Orindalim, Orno, Orun, Ory, Oryoin, Oshaer, Osleky, Ospara, Oszaer, Otmudy, Otta, Oudshoorn, Oybur,
 P
Paaijs atau Paays, Paca, Pahar, Paija, Paihra, Pairhy, Paisina, Pakaila, Pakaless, Pakkel, Pakniany, Palain, Palajo, Palapessy, Palpialy, Palencar, Paliaky, Palias, Palica, Palijama atau Palyama, Palijate, Palipus, Palisoa, Palpia, Pamounda, Panco, Panjaito, Panpalares, Papilaya (atau Papilaja), Parera, Parety, Parewang, Pariama, Pariela, Parihala, Parinama, Parintah, Parinussa, Pariuri atau Pariury, Parjer, Paron, Parura, Pary, Passahary, Pasalbessy, Pasanea, Paselima atau Passelima, Pasinau, Pasla, Passa, Passal, Passau, Passumain, Patawaria, Patehaduan, Patjanan, Patras, Patrouw, Pattalala, Pattawala, Patti, Pattianakota, Pattiapon, Pattiata, Pattiiha, Pattihahuan, Pattiheuwean, Pattikairatu, Pattikawa, Pattileamonia, Pattileraonia, Pattileuw, Pattilima, Pattilouw, Pattimahu, Pattimaipauw, Pattimukay, Pattinama, Pattinasarani atau Pattinasarany atau Pattinaserany, Pattinaya, Pattinussa, Pattipawaej, Pattipeilohi atau Pattipeilohy atau Pattipilohy, Pattipeiluhu, Pattirajawane, Pattirane, Pattirousamal, Pattiruhu, Pattisahusiwa, Pattisamalo, Pattisapacoly, Pattiselanno, Pattiserliun, Pattiasina, Pattisinay, Pattisia, Pattisina, Patsina, Pattiwael, Pattiwaelapia atau Pattiwaellapia, Pattimura, Pattiusen, Pattotmen, Patty, Pattynama, Paturia, Paul, Paulain, Paulus, Paulusz, Paunno, Payara, Pay, Payapo,Payer, Payessy, Pea atau Peea, Peca, Pehino, Peilouw, Peimahul, Peisina, Pelamonia, Pelapelapon, Pelapory, Pelasula, Pelaury, Peletimu, Pellata, Pellaupessy, Pello, Pelman, Pelmelay, Pelu, Pelupessy, Pentury, Penny, Penu, Pentura, Perdijk, Peres, Perez, Perkaly, Perklay, Perley, Perloy, Persulessy, Pertafun, Pertuack, Perulu, Peseletehahan, Pesireron, Pesiwarissa, Pesilette, Pessi atau Pessy, Pesoelima atau Pesolima, Pesurnay, Pesuwarissa, Peta atau Petta, Petrof, Petrusz, Peuohaq, Peweloy, Peyzer, Phillips, Philippus, Pical, Picanussa, Picarima, Picasouw, Picaul, Picaulima atau Piculima, Picauria, Piél, Pieter atau Pieters, Pieterst, Pietersz, Pieris, Pieritsz, Pikason, Pilando, Pinoa, Piris, Piries, Pirsouw, Pisarahu, Pitna, Pitoty, Pitries, Pocerattu, Pocomase, Pohirey, Pohwain, Poipessy, Pokar, Pokomasse, Pokrena, Polari, Polhaupessy, Pollatu, Polnaya, Polsiary, Polway, Polyn, Pomeo, Poniskory, Pony, Popla, Pooroe, Porce, Porfchy, Porkily, Porlary, Porloy, Pormes, Porsche, Porsiana, Porsisa, Porudara, Porulery, Porwaila, Porway, Postema, Postma, Potoruw, Prans, Pronk, Proprey, Prossy, Proym, Pruat, Puiledway, Puimera, Pulumahuny, Pupella, Purimahua, Putinela, Putiheruw, Putirulan, Puttileihalat, Puttineta, Puttiray, Putuhena, Puturuhu, Puyamna, Pynustan,
 Q
Que, Queljoe, Quezon
 R
Rachil, Rada, Radamussa, Radiena, Radjabaycolle, Radjawane, Radjoelan, Rafael, Rafel, Rafupaira, Ragalomi, Rahabav, Rahabeat, Rahadad, Rahaded, Rahado, Rahael, Raha'il, Rahajan, Rahakbauw, Rahalob, Rahanar, Rahankey, Rahaor, Rahanbiran, Rahanra, Rahansikwer, Rahanten, Rahantoknam, Rahawarat, Rahawarin, Rahareng, Rahayaän, Rahalus, Rahangier, Rahangmetan, Rahankuren, Rahansamar, Rahanratu, Rahentus, Rahanwatty, Rain, Rainony, Raja Boean, Rajab, Rajawane, Ralahallo, Ralahalu, Rambers, Rambino, Ramchic, Ramon, Ramondo, Ramschie, Ranbalak, Raneld, Ranguly, Ranno, Ranolat, Raprap, Rarsina, Ratila, Ratissa, Ratsehaka, Ratsina, Ratte, Ratuadan, Ratuhalin, Ratukoten, Ratulohain, Ratulohoren, Raturomon, Ratuteher, Raude, Ravales, Raviv, Rea, Reane, Reawaruw, Reasoa, Rebiltaban, Recy, Redonov, Reeyk, Reffialy, Refilely, Refilteman, Refra, Refualu, Refun, Refwalu, Refwutu, Regel, Regent, Rehatalanit, Rehalat, Rehatta, Rehiary, Rehiara, Reihara, Reilely, Reimas, Reinhard, Reinould, Reintjes, Reiper, Reitiwal, Reken, Relew, Relmasira, Remialy, Remkes, Remmona, Rendat, Ren-El, Renfan, Renfarak, Rengil, Rengirit, Renhoar, Renhoran, Renhoat, Renhuard, Reniban, Renleeuw, Renmaur, Renmeuw, Renolat, Renoult, Renrusun, Rentor, Rentua, Renuf, Renuw, Renvav, Renwarin, Renwer, Renwet, Renyaän/Renjaän, Renyut, Reras, Rerebain, Reressy, Rerinne, Rering, Reyaän, Rery, Resare, Resbal, Res-El, Reselwab, Residay, Resie, Resilowy, Resimery, Reslanut, Reslev, Resley, Resmal, Resmol, Respessy, Resubun, Resubunjaän, Resubunwarin, Ressel, Ressok, Restuny, Retuadan, Retraubun, Rettob, Reunussa, Revalo, Revo, Revualo, Rewaru, Rey, Reyez, Reyk, Reyth, Rheebok, Ria, Riamlias, Ribock, Richard, Rici, Ridtjab, Rieuwpassa, Rihna, Rihulay, Rijoly, Rikiwelas, Rikumahu, Rirlherta, Rinsampessy, Riri, Riry, Ririasa, Ririhatuela, Ririhena, Ririmasse, Ririmasu, Riripoy, Riry, Rirsouw, Risahondua, Risakotta, Risamassu, Risamena, Risambessy, Risampessy, Risapori, Risreuw, Risteruw, Ritananuku, Ritawaemahu, Ritho, Ritiauw, Rivai, Riyanda, Road, Roberth, Roberto, Röder, Rodja, Rodriguez, Roffe, Roge, Roirelmasira, Rolas, Rolobessy, Romean, Romalaha, Rombaello, Romeon, Rommer, Romera, Rometna, Romhery, Romkeny, Romlioni, Romlus, Romode, Romohoira, Romrainy, Romsery, Romumoij, Romtia, Romuty, Roos, Rooy, Ropena, Rorafuy, Rorainy, Rorano, Rosen, Rosevelt, Rosfader, Rossi, Rostary, Rotasouw, Roteltap, Rotobessy, Roxas, Ruael, Ruban, Ruff, Rügebregt, Rugebreith, Ruhukail, Ruhulessin, Ruhulessy, Ruhupessy, Ruhunlela, Ruhunussa, Ruhupatty, Rukka, Ruimassa, Rumahlatu, Rumailal (Rumaillo), Rumalaiselan, Rumalaselan, Rumalatea, Rumalewang, Rumaloine, Rumamina, Rumamory, Rumappar, Rumaroeson, Rumasoal, Rumatoras, Rumthe, Rumata, Rumfaan, Rumaf, Rumadery, Rumahenga, Rumaherang, Rumakety, Rumalaiselan, Rumangun, Rumarihu, Rumaruson, Rumasella, Rumatiga, Rumbalifar, Rumbouw, Rumew, Rumfaan, Rumfaf, Rumfot, Rumlaän,Rumlawang, Rumles, Rumlus, Rumngevur, Rumphius, Rumpis, Rumpuin, Rumra, Rumsory, Rumthe, Rupiluw, Rupisiay, Ruslau, Russel, Ruspanah, Russyn, Rusten, Rutumalesi, Rutunalessy,Rumagutawan, Rumtutuly
 S
Saämena, Sabandar, Sabar, Sabonno, Sadrak, Sadsuitubun, Safenussa, Sagena, Sahabudin, Sahanaya, Sahalessy, Sahar, Saharui, Sahertian, Sahetapy, Sahetumby, Sahilatua, Sahlan, Sahuburua, Sahulata, Sahuleka, Sahureka, Sahupalla, Sahusilawane, Said, Saidely, Saija (atau Tuasaija dari Nunusaku. baca: Saiya, Tuasaiya), Saihainenia, Saihitua, Sailapra, Sailele, Saily, Saimima, Saimorsa, Sainafat, Saineran, Sainfalak, Sainlija (baca: Sainliya), Sainyakit, Saipelessy, Sairas, Sairdama, Sairduly, Sairkora, Sairlela, Sairlona, Sairlouth, Sairo, Sairpaly, Sairseta, Saiselar, Saitian, Sairtory, Saklil, Sakliressy, Salahalo, Salahay, Salaka, Salakory, Salamahu, Salambessy, Salambona, Salampessy, Salamena, Salamony, Salamor, Salasiwa, Salatalohi, Salawane, Saliama, Saleky, Salhuteru, Saliha, Salkery, Sallira, Salomon, Salmon, Salosso, Salurilla, Samadara, Samafat, Samal, Samall atau Samallo, Samaleleway, Samanerey, Samar, Samadara, Samasal, Samder, Sameaputty, Samen, Samkay, Samloy, Samly, Samollo, Sampson, Sampulawa, Sampra, Samson, Samual, Samuel, Samusamu, Sanahu, Sanaky, Sanders, Sandert, Sando, Sangaji, Santi, Santiago, Sapacoly, Sapalewa, Sapasuru, Sapia, Saptenno, Sapsuha, Sapsuka, Sapthu, Sapulette, Sapury, Sapya, Saulatu, Saquarella, Sardinson, Sarimolle, Sarioa, Sarkol, Sarloy, Sarmaly, Sarmanella, Sarusway, Sasabone, Sasake, Sasole, Saude, Saulissa, Sauruy, Savsavubun, Saya, Schaduw, Scharlig, Schenkuysen, Schreurs, Schrifen, Schroder, Sedubun/Sedoeboen, Seamiloy, Seane, Seay, Seilano atau Selano, Seimahuira, Seimahuwa, Seipalla, Seipattiratu, Seipattiseun, Seir, Seite, Sekarone, Sekewael, Selanno, Selawa, Selatnaya, Seldjatem, Selgader, Selebes, Seleky, Selfenay, Selkioma, Sella, Selleck, Selra, Selsily, Seltubir, Seluhollo, Selvara, Selvuan, Sem'ula, Senor, Sepa, Septorday, Septory, Serandoma, Serhalawan, Serin, Seriven, Sermaf, Serpara, Serpiela, Serro, Serumena, Serusiay, Sersian, Sesson, Sesye, Setha, Setty, Seuw, Sikomena, Sewta, Shalom, Siahainenia, Siahaya, Siahaija, Siaila, Sialana, Siane, Sianressy, Siarukin, Sibers, Sichers, Siegers, Sienaya, Sieto, Sifata, Sigin, Sigiora, Sigmarlatu, Sihasale, Sikte, Sila, Silafona, Silahooij (baca: Silahoy), Silara, Silas, Silawane, Silawanebessy, Silano, Siletty, Sileuw, Silfanay, Silgaden, Silipory, Silkaty, Sillueta, Sillouw, Silooy, Silvera, Simaela, Simatouw, Simao, Simon, Simona, Simson, Sina, Sinamona, Sinatti, Sinay (atau Tuasinay), Singadji, Singerin, Sinia, Sinmiasa, Sintiory, Sinyendir, Siori, Siota, Sipahelut, Sipasulta, Sipiel, Sipolo, Siori, Sirdjoir, Sirken, Sirlay, Sirsobad, Sitanala, Sitania, Sitaniapessy, Siutta, Siwabessy, Siwalette, Sklaressy, Slarmanat, Slassa, Slubyanik, Snall, Snylau, Snyopwain, So, Soakakone, Soares, Sobal, Socnosiwy, Sodefa, Sodlieb, Soentpiet, Sogalrey, Sohilait, Soin, Soindra, Solarbisain, Solehuwey, Soleman, Solemeda, Solefucy, Solgarey, Solinav, Solissa, Solmeda, Solukh,Solsolay, Somae, Sombalatu, Somes, Somey, Songbes, Sonray, Sooch, Sooroe, Sopacua, Sopacuaperu, Sopaheluwakan, Sopamena, Sopaoia, Soparue, Soparve, Sopla, Soplatu, Soplanit, Soplantila, Soplely, Soplera, Soplero, Soploy, Soprali, Sorfay, Sorfory, Soriale, Soriton, Sorluri, Sormin, Sormudi, Sorsery, Soruday, Soselisa, Sotja, Souhally, Souhoka, Souhuken, Souhuwat, Souissa, Soukotta, Soukully, Soulinay, Soulisa, Solisa, Soulissa, Soumeru, Soumete, Soumokil, Soumory, Soumual, Soumulin, Sour, Souripet, Soyem, Spies, Srue, Stanly, Stefanus, Stom (baca Stoom), Suad, Sucelaw, Sula, Suiker, Suitella, Sukur, Suli, Sulilatu, Sumanik, Sumany, Sumreskossu, Suneth, Sunloy, Supulatu, Supusepa, Surey, Suribory, Suripatty, Surker, Surlia, Sutaner, Sutiray, Sutrahitu, Suttela, Suweileh, Syahailatua, Syaharanie, Syaranamual, Syatauw, Syauta, Syelau, Syeramwain, souisa
 T
Tabalessy, Tabavmolu, Tabelssy, Taberima, Taborat, Tackow, Tahalea, Tahalele, Tahamata, Tahanora, Tahapary, Tahiya, Tahitoe atau Tahitu, Tahoes, Tahor, Taihutu, Taihitu, Tail, Tairsobiani, Takahepis, Takarasel, Takarbessy, Takaria, Taker, Takndare, Talabessy, Talahatu, Talahaturuson, Talakua, Talaksoru, Talaksuru, Talanel, Talanilla, Talaohu, Talla, Tallane, Tallaut, Talaway, talapessy, Tamala, Tamaela, Tamalsir, Tamarmans, Tambalangi, Tamher, Tamonob, Tamtelahitu, Tanahatu, Tanahitumessing, Tanalepy, Tanalisan, Tanamal, Tanee, Tanalea, Tanalessy, Tanasale, Tanate, Tanesya, Tanic, Tanifan, Tanikwele, Taniwel, Tanlain, Tanrobak, Tansora, Tantoly, Tanwey, Tapiheru, Tapilatu, Tapilow, Tarantein, Tarawesi, Tarehy, Tarekar, Tarinathe, Tarumaselly, Tarusy, Tasaney, Tasidjawa, Tassane, Tataperuw, Tatipatta, Tatipikalawan, Tatuhey, Taulany, Tauran, Tauatanasse, Tawaerubun, Tayalla, Tayl, Tebiary, Tefara, Tehuayo, Tehubijuluw (baca:Tehubiyulu) , Tehupeiory, Tehupelasury, Tehusiarana, Tehupuring, Tehusyarana, Tehuwayo, Teis, Telapary, Teky, Telepary, Teliaur, Telsuera, Temmar, Tenine, ten Cate, ten Have, Telussa, Tenlima, Temartenan, Tengens, Teniwut, Tentua, Tepal, Terinate, Teriraun, Terling, Terlir, Terloit, Termas, Termature, Terry, Terseman, Tertimelay, Tertroman, Terwielsa, Teslatu, Tesno, Tetelay, Tetelepta, Teterissa, Tethool, Tetikay, Tetlageni, Tetrapoik, Tety, Tevtuar, Tharob, The, Thebez, Thecher, Thedy, Theis, Thelessy, Themin, Thenager, Thenu, Theny, Theodorusz, Theofilla, Theorupu, Theovilus, Thernando, Theruty, Thesman, Thesno, Thetius, Theuw, Thiemailattu, Thienus, Thiesman, Thinar, Thio, Thiosubu, Thiotansen, Thobias, Thomas, Thorion, Thovian, Thto, Thung, Thyssen, Tjuparia, Tiahahu, Tianotak, Tibalea, Tibalimeten, Tielman, Tifof, Tigele, Tildjuir, Timahery, Timisela, Timotius, Tilukay, Tiotor, Tipalameten, Tipialy, Tipuria, Tira, Tirel, Tisera, Tistor, Titariuw, Titasen, Titawanno, Tiwery, Titahena, Titaheru, Titaley, Titapasanea, Titarsole, Titarsoley, Titasomi, Titawananno, Titiheru, Titirlobyloby, Titus, Tiven, Tiwery, Tjialfa, Tlingkery, Tobelo, Toberwaer, Toeparia, Tohalo, Toffoletti, Toffy, Tohatta, Toisuta, Tokan, Toker, Tokjaur, Tomadina, Tomagola, Tomahu, Tomahua, Tomaluweng, Tomasila, Tomasoa, Tomasouw, Tomasowa, Tomatala, Tomaula, Tomhissa, Tomia, Tomio, Tomoria, Tomyar, Tong-Hio, Tonikoe, Tonrate, Tooren, Toppora, Topurlay, Topurmera, Topurtawy, Toras, Toressy, Torlain, Tormyar, Torry, Tortet, Tosane, Tosil, Tound, Tousalwa, Touwe, Towait, Trando, Tromlakor, Tromlay, Trona, Ttehelu, Tuahattu, Tuahuns, Tuatfaru, Tubalawony, Tuahuns, Tuakora, Tualena, Tualeka, Tuanahu, Tuanahumury atau Nahumury, Tuanani, Tuanakotta, Tuankotta, Tuanaya, Tuanger, Tuapattinaya, Tuapetel, Tuarita, Tuarissa, Tuarlela, Tuasikal, Tuasaija dari Nunusaku atau Saija (baca:Saiya), Tuasamu, Tuasalamony, Tuasella, Tuasinay atau Sinay, Tuasuun, Tuatanassy, Tubalawony, Tuharea, Tuhalauruw, Tuhehaij, Tuhilatu,Tuhulele,Tuhuleruw, Tuhumena, Tuhumuri atau Tuhumury, Tuhuteru, Tuhusula, Tukyaur, Tulalesia atau Tulalessy, Tulaseket, Tuluheru, Tumansery, Tumober, Tumury, Tunjanan, Tunyluhulima, Tupalessy, Tupamahu, Tupan, Tupanno, Tupanwael, Tupasouw, Tupawael, Tupenalay, Tuquiha, Turben, Turgey, Turmua, Turubasa, Turuy, Turukay, Tusmain, Tuther, Tutkey, Tutuarima, Tutuhatunewa, Tutuiha, Tutupary, Tutupohu, Tutupoly, Tuval, Tuwanakotta, Tuwatanassy, Turkey, Tusyek, Tuurfon, Tyssenraad, „“ 
 U
Ubleeuw, Ubra, Ubvan, Udigary, Udinera, Ukru, Uktolseya, Uktosya, Ulate, Ulahaiyanan, Ulorlo, Ulter, Uluputty, Umagaf, Umasugi, Umhersuny, Unarapal, Unatenina, Unemlora, Unenor, Uneputty, Unilefta, Uniplaita, Unitly, Uniwaly, Unkelefta, Unmehopa, Unola, Unsia, Untajana, Untarolla, Unwakoly, Uperessy, Upessy, Ur, Urath, Uray, Urayawa, Urbayani, Urbansini, Urdjel, Urel, Uren, Urilal, Urilette, Urlyoly, Ursepuny, Ursia, Uruilal, Urutmaan, Usemahu, Usman, Usmalay, Usmani atau Usmany, Uspessy, Uspitany, Usvinip, Utanno, Uwella, Uwen, Uvuuratuw, Uze,
 V
Valmores, van Afflen, van Amstel, Vanath, van Belouw, van Bergen, van Bokhove, van Bussel, van Capelle, van Caspel, van Delsen, van de Haare, van den Berg, van der End, van der Kloor, van der Meer, van der Muur, van der Sluis, van der Weden, van der Zee, van Deuw, van Diest, van Dijk (atau van Dyk), van Doorn, van Driel, van Enst, van Etesz, van Exel, van Gils, van Hallen, van Harling, van Hoek, van Hoogmoed, van Houten, van Irsel, van Joost, van Leun, van Motman, van Nieuwenhuizen, Vanon, van Puffelen, van Ringen, van Room, van Saker, van Strijland, van Suiker, van Sukker, van Surker, Vavuu, Veerman, Veenendaal, Verhagen, Versteegh, Vetegh, Victor, Vidlela, Vidor, Vijsel, Vinola, Visser, Vollebregt, Voly, von Bulow, von Emster, Voriume, Vorst, Vorth, Vovo, Vriese, Vun
 W
Waäel, Waasar, Waas, Wa'atwahan, Waber, Waelaruno, Waemesse, Wagola, Waifly, Wailenzun, Wakang, Walagwaor, Wally, Wamona, Wangarwy, Wantaar, Warella, Wariunsora, Wacanno, Wael, Waeleruny, Waeperang, Waerisal, Wailissa, Wails, Wailussy, Wairatta, Waisapy, Waisahalong, Wakan, Walaia, Wales, Walsen, Walten, Wamesse, Wance, Wanne, Waplau, Waplaw, Warbal, Warbel, Warella, Waricey, Warkey, Warkor, Wasia, Wasna, Watliter, Watloly, Watmanlussy, Watmersan, Watrimny, Watsira, Wattiheluw, Wattilete, Wattimanela, Watimena, Wattimena, Wattimury, Waulath, Wayerjuari, Weber, Wedilen, Wee, Weeflaar, Weheb, Wehfany, Welary, Welafubun, Weler, Wellem, Wellyken, Wemay, Wemaf, Wenehen, Wenger, Wenno, Wenus, Weridite, Werinkukly, Werinussa, Wesplat, Wessy, Wetamsair, Wewra, Wewza, Wifly, Wilfred, Willys, Wilyams, Wlena, Woersok, Woesing, Wohel, Woherhair, Wohir, Wokamauw, Woley, Wolff, Wolontery, Wompers, Wonatha, Wondola, Wonhery, Wonley, Wonmaly, Wonsera, Wontopur, Woolf, Woriun, Wotheisen, Wothouzen, Wuarbanaran, Wuarmanuk, Wuisan, Wuarlijma, Wuctres, Wurletta, Wuters, Wutlanith
 X
Xamson, Xaverius (atau Zaverius)
 Y
Yaban, Yabar, Yabarmasse, Yempormase, Yafur, Yahawadan, Yakob, Yaky, Yalmav, Yambreswav, Yamla'ay, Yamrat, Yamvav, Yani, Yantel, Yanuby, Yanwarin, Yaranmassa, Yarin, Yauply, Yauris, Yebassy, Yehelissa, Yehubebyanan, Yehuda, Yemnifan, Yenussy, Yerigair, Yerwuan, Yesaya, Yesayas, Yeuyanan, Yeviwra, Ynawarin, Yoel, Yohanes, Yohanis, Yokohael, Yoktery, Yolmen, Yonenain, Yongnaim, Yoor, Yoram, Yordan, Yoris, Yoseph, Yosieto, Yousaf, Yulianus, Yunus, Yusak, Yusuf,
 Z
Zainilessy, Zacharias, Zacheus, Zalkheus, Zamon, Zaverius, Zein, Zet, Zijlstra, Zoin, Zue, Zuley,

Kenal Kei dolo


Pada hari ini kita tidak membahas sejarah yang banyak hanya inti-intinya saja karena susah dan panjang buat dijelaskan.
Menurut legenda setempat, nenek moyang masyarakat kepulauan Kei berasal dari Bali. Mereka merupakan pelarian bangsawan dari runtuhnya kerajaan Majapahit pada abad 15. Mereka dipimpin oleh Kasdew yang dapat direpresentasikan sebagai dewa. Dia dan dan istrinya, Dit Rantgil kemudian menetap di sebuah tempat bernama Ohoivuur yang sekarang berletak dekat desa Letvuan. Kasdew dan Dit Rantgil pun kemudian menyebarkan agama “hindu” yang merupakan agama asli masyarakat kepulauan Kei. Anak-anak Kasdew dan Dit Rangil berperan besar dalam terbentuknya dan tersebarnya hukum adat Larvul Ngabal dan naiknya berapa Raja Ratschap di Kei. (Hukum Larvul Ngabal dan Ratschap akan dibahas di hari yang lain).
Ada lagi cerita tentang datangnya keturunan masyarakat Banda ke kepulauan Kei. Pada tahun 1623 Ketika kepulauan Banda dibumihanguskan oleh JP Coen, datanglah para pendatang baru ke kepulauan Kei. Mereka adalah masyarakat asli kepulauan Banda yang mengungsi karena kampung halaman mereka dihancurkan oleh VOC untuk memonopoli perdagangan pala. Pendatang dari Banda tersebut kemudian menetep di Kei Besar dan mendirikan dua desa yaitu Desa Banda Eli dan Banda Elat.
Selain kedua contoh tersebut ada banyak cerita masyarakat tentang asal usul masyarakat yang tinggal di kepulauan Kei. Selain datang dari Bali dan Banda, ada juga yang berasal dari Jawa, Arab, Seram,Leti, dan lain-lain tempat. Warisan nenek moyang tersebut dalam masyarakat modern kepulauan Kei ditandai oleh beberapa marga yang mencerminkan asal usul mereka. Marga Ohoiwutun dapat diartikan sebagai Orang Buton. Dimana pengartian tersebut menurut cerita kepala marga merupakan asal nenek moyang mereka. Salah satu marga yang menurut masyarakat Kei langsung berasal dari Bali adalah marga Letsoin. Selain penggunaan pada marga, juga ada beberapa nama desa yang dinamai dari asal leluhur mereka seperti desa Selayar dan desa Danar Ternate.
Kontak pertama kepulauan Kei dengan Belanda dimulai pada tahun 1622 melalui VOC, Tetapi VOC tidak terlalu tertarik untuk menguasai kepulauan Kei karena tidak adanya rempah-rempah seperti di Kepulauan Banda dan Kepulauan Lease. Tetapi VOC menempatkan perwakilan mereka di Elat dan membuat perjanjian dengan beberapa raja di Kei yaitu raja Fer.

Maluku Muslim yang akan naik haji pada abad 19. Photo credit to Collectien Tropen Museum
Dari abad 17 juga kepulauan Kei berada di jalur perdagangan Indonesia Timur dari kepulauan Aru ke Cina. Sehingga hal tersebut membuat para pedagang dari Bugis, Makassar, dan Buton mulai mengambil peran sebagai pedagang di kepulauan Kei. Pada masa itupun agama Islam mulai masuk di kepulauan Kei. Agama Islam sendiri merupakan agama abrahamic pertama yang datang ke Islam. Tidak ada catatan yang pasti di mana agamaIslam pertama kali sampai di kepulauan Kei. Ada beberapa versi yang menyebutkan bahwa agama Islam pertama kali datang di desa Dullah. Ada juga yang bercerita agama Islam mennyebar terlebih dulu di kepulauan Tayando baru ke kepulauan Kei. Ada beberapa catatan asing juga menceritakan bahwa Islam pertama kali masuk di desa Fer. Tetapi yang dapat dipastikan adalah ketika masyarakat Banda datang ke Kei dan mendirikan Banda Eli dan Elat mereka sudah memeluk Islam. Tetapi sampai datangnya misionaris kristen tidak sampai 20 persen masyarakat di Kei beragama Islam. Sehingga sampai pada tahun 1930 masih terjadinya “persaingan” antara misionaris dengan para ulama untuk menyebarkan agama-agama mereka di Kei
Alfred Russell Wallace dalam perjalananya ke kepulauan Aru pun sempat mampir di kepulauan Kei pada tahun 1850an.
https://d262ilb51hltx0.cloudfront.net/max/700/1*gV7H7TrU20yp-oB13ac70A.png
Kota Tual tahun 1915. Credit photo to Collectie Tropen Museum
Pada tahun 1882, Belanda mulai mendirikan kantor pemerintahan kolonial di Kei. Dan dimulai dari tahun 1882 merupakan masa “penjajahan” Belanda di Kei. Kedatangan dan pembukaan kantor kolonial pun membuka babak baru di kepulauan Kei. Dimana hal tersebut ditandai dengan masuknya misionaris Katolik ke Kei. Misionaris Katolik pun pertama-tama masuk ke Tual, tetapi karena masyarakat Tual sudah masuk islam maka misionaris katolik pindah ke desa lain yaitu Ohoingur. Di desa Ohoingur para misionaris katolik berhasil “menyembuhkan” dan membaptis seorang balita 2 tahun dari epidemik kolera yang terjadi disana. Masyarakat di Ohoingur pun percaya dengan kemampuan supernatural yang dilakukan oleh para misionaris dan menginjinkan banyak anak-anak untuk dibaptis. Tak lama setelah itu seluruh Desa Ohoingur masuk agama Katolik, dan desa Ohoingur pun kemudian berganti nama menjadi Langgur untuk menghormati Adolph Langen (Pebisnis yang meminta keuskupan untuk mengirim misionaris Katolik). Kemudian pada tahun awal abad 20 datanglah para misionaris protestan ke Kei. Dimana fokus misionaris protestan lebih ke Kei Besar, dan misionaris katolik lebih ke Kei Kecil.
https://d262ilb51hltx0.cloudfront.net/max/800/1*690ERHwi0CBf4EdGCzhwdQ.png
Sekolah yang didirikan oleh misionaris di Langgur. credit photo to collectie tropenmuseum.
Penyebaran agama oleh para misionaris membuat masyarakat kepulauan Kei menjadi lebih modern dengan dibukannya sekolah, memperkenalkan pakaian modern, dan pemerintahan yang lebih modern. Banyak juga warga-warga kepulauan Kei yang ditarik untuk membantu misionaris di tempat lain di Indonesia Timur, menjadi administratur bagi Belanda di kawasan Indonesia Timur dan menjadi anggota KNIL. Tetapi terjadi perubahan yang signifikan sekali terhadap kehidupan sosial masyarakat di kepulauan Kei. Karena terjadi semacam “balkanisasi” terhadap masyarakat Kei melalui pemisahan desa menurut agama, maka oleh sebab itu terdapat desa Islam, desa Katolik, desa Protestan di masyarakat kepulauan Kei modern.
Pada perang dunia kedua, Jepang pun datang ke kepulauan Kei dan menempatkan pasukan disana. Keberadaan Jepang disana membangun beberapa instalansi militer seperti lapangan terbang di desa Letfuan dan beberapa tangsi militer seperti di desa Evu
Di era revolusi untuk kemerdekaan Indonesia, tidak banyak catatan tentang perlawanan mendukung kemerdekaan RI terjadi di kepulauan Kei, tetapi menurut buku pak A.H. Nasution tentang jaman revolusi sempat berdiri organisasi yang pro kemerdekaan RI di Tual pada saat era revolusi. Dan kepulauan Kei pun tergabung dalam dewan Maluku Selatan yang menjadi bagian dari Negara Indonesia Timur.
Tahun 1950, ketika Indonesia sudah resmi mendapatkan pengakuan kemerdekaan dari Belanda, terjadilah pemberontakan RMS di Ambon. Tetapi menurut masyarakat konsep RMS tidak laku di kalangan masyarakat Kei karena terlalu didominasi oleh masyarakat Ambon. Sehingga ketika TNI mendaratkan pasukan di Kei tidak ada perlawanan sama sekali terhadap pemerintah Republik Indonesia.
Tahun 1951, Gubernur pertama provinsi Maluku yaitu Mr. J. Latuharhary berkunjung ke kawasan selatan Ambon lainnya dengan menumpang kapal Kasimbar menemui beberapa tokoh masyarakat Kei dan tokoh-tokoh lain dari pulau-pulau di selatan Ambon lainnya seperti Tanimbar, Aru, Kisar, Leti, dan Wetar. Kunjungan tersebut menyampaikan tentang akan dibentuknya Daerah Tingkat II di kawasan selatan Ambon yang telah disuarakan oleh tokoh-tokoh tersebut ketika masih berada di dewan Maluku Selatan di Negara Indonesia Timur.
Your browser does not support the video tag.
Logo kabupaten Maluku Tenggara. Credit to Wikimedia.
Pada tahun 1957 dibentuknya Kabupaten Maluku Tenggara yang terdiri dari kepulaun Kei, kepulauan Aru, kepulauan Tanimbar, kepulauan Babar, kepulauan Kisar, kepulauan Leti, kepulauan Damar, Kepulauan Wetar. Berdirinya kabupaten Maluku Tenggara menempatkan Tual yang berada di kepulauan Kei sebagai ibukota kabupaten.
Ketika jaman trikora untuk merebut Papua, kepulauan Kei menjadi lokasi yang strategis untuk menginfiltrasi Papua. Desa Letfuan yang memiliki lapangan terbang peninggalan Jepang menjadi basis bagi beberapa pesaawat TNI AU seperti Mig-17, B-25, B-26, C-47.
https://d262ilb51hltx0.cloudfront.net/max/600/1*5DWUyQZVJQnpvU_QX_MvMw.jpeg
Jembatan Usdek yang menghubungkan Dullah dan Kecil. credit photo to matdoan.blogspot
Di era orde baru, pembangunan mulai masuk di Kei pada tahun 1980an. Dimana sudah banyak didirikan gedung-gedung pemerintahan yang megah seperti kantor walikota Tual dan pembangunan jembatan usdek yang menghubungkan pulau Dullah dan Kei Kecil. Ketika berakhirnya era orde baru pada tahun 1999. Konflik berbau SARA yang dimulai di Ambon masuk ke Kei. (Dan itu akan dibahas beberapa hari kedepan)
Tahun 2000, kabupaten maluku tenggara dimekarkan menjadi 2 yaitu kabupaten maluku tenggara dan kabupaten maluku tenggara barat. Pemekaran tersebut membuat kabupaten maluku tenggara hanya terdiri dari kepulauan Kei dan kepulauan Aru. Tetapi situasi tersebut tidak berlangsung lama, tahun 2003 kepulauan Aru memisahkan diri dan membentuk kabupaten baru sehingga kabupaten maluku tenggara mencakup semua kepulauan Kei.
https://d262ilb51hltx0.cloudfront.net/max/574/1*I7YnNNqNk0P1WDtgvVse8g.jpeg




Logo pemerintahan kotamadya Tual
Tahun 2007 di pemerintahan di kepulauan Kei menjadi 2 yaitu, kabupaten Maluku Tenggara dan kotamadya Tual. Kotamadya Tual sendiri terdiri dari seluruh pulau Dullah dan kepulauan Tayando. Sedangkan kabupaten Maluku Tenggara terdiri dari pulau Kei Besar dan Kei Kecil serta pulau — pulau yang lainnya.

https://d262ilb51hltx0.cloudfront.net/max/700/1*T6AH4-HskaZGoJb0c-eXRw.jpeg